Beranda Publikasi & Konsultasi Artikel Pajak untuk si Super Kaya di Eropa
Artikel
27 September 2025 • Taxindo Prime Consulting

Pajak untuk si Super Kaya di Eropa


Pajak untuk si Super Kaya di Eropa
Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, banyak pemerintah negara-negara di Eropa sedang memutar otak untuk mencari cara agar bisa mendapatkan lebih banyak uang. Salah satu cara yang sedang jadi perbincangan hangat adalah dengan menarik pajak lebih besar dari orang-orang super kaya. Namun, cara ini tidak semudah membalik telapak tangan.

Para ahli menilai, pajak kekayaan yang diterapkan secara langsung itu seringnya tidak berhasil. Mengapa? Karena orang-orang kaya ini pintar sekali. Mereka bisa dengan mudah memindahkan asetnya ke perusahaan lain, ke yayasan, atau bahkan ke negara yang pajaknya sangat rendah (sering disebut 'surga pajak').


"Pajak kekayaan cenderung tidak menghasilkan banyak pendapatan," kata salah satu ahli.

Sebagai gantinya, para ekonom mengusulkan cara lain yang dianggap lebih efektif. Misalnya, pemerintah bisa menaikkan pajak keuntungan modal atau pajak warisan. Ada juga yang menyarankan agar orang yang pindah ke negara dengan pajak rendah dikenakan biaya khusus.

Organisasi sekelas Dana Moneter Internasional (IMF) juga sependapat. Menurut mereka, menaikkan pajak penghasilan dari modal jauh lebih adil dan efisien daripada pajak kekayaan bersih.

Mengejar Keadilan Pajak
Meskipun banyak negara seperti Swiss, Spanyol, dan Norwegia masih menerapkan pajak kekayaan, penelitian menunjukkan bahwa orang-orang super kaya sering kali tidak membayar pajak sama sekali.

"Kita harus memastikan para miliarder membayar pajak, setidaknya sama besarnya dengan kelompok masyarakat lain. Ini soal keadilan," kata Gabriel Zucman, seorang ekonom yang mengusulkan pajak 2% bagi 0,01% orang terkaya di Prancis.

Selain itu, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyoroti celah lain. Mereka bilang, keuntungan dari investasi dan dividen sering dikenakan pajak lebih rendah daripada gaji dari bekerja. Ini tentu tidak adil, karena "orang berpenghasilan tinggi justru dapat perlakuan pajak yang lebih menguntungkan," tulis mereka.

Pajak Warisan: Pilihan Lain yang Menarik
Pajak warisan juga disebut-sebut sebagai pilihan yang lebih baik daripada pajak kekayaan. Alasannya, pajak warisan tidak menghalangi orang untuk menabung demi masa depan mereka. Namun sayangnya, banyak negara di Eropa masih memberikan pengecualian besar, terutama untuk aset-aset bisnis yang diwariskan.

Menurut Tax Justice Network, ini adalah isu yang harus segera diperbaiki. "Ketidaksetaraan yang tinggi bisa merusak pertumbuhan ekonomi, bahkan mengurangi angka harapan hidup," kata CEO mereka, Alex Cobham. Intinya, membuat orang kaya membayar pajak dengan adil itu baik untuk semua orang, termasuk mereka sendiri.
 
Siapa Kami
Taxindo Prime Consulting (TPC) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultan pajak, akuntansi, bisnis dan hukum bisnis. TPC memiliki berbagai layanan konsultasi yang dapat memberikan edukasi, saran, serta solusi atas seluruh masalah perpajakan, akuntansi dan bisnis secara objektif, mendalam dan independen.

TPC memiliki berbagai layanan perpajakan, akuntansi dan hukum bisnis yang meliputi antara lain konsultasi pajak domestik, konsultasi pajak internasional, penyusunan dokumentasi transfer pricing, pendampingan pemeriksaan pajak, pendampingan penyelesaian sengketa pajak (litigasi), layanan perencanaan dan manajemen pajak, tax due dilligence, strukturisasi transaksi, layanan tinjauan perpajakan atas rencana transaksi, layanan bea cukai, jasa konsultan bisnis dan akuntansi serta layanan konsultasi hukum.
KANTOR
Mega Plaza Building 12th Floor
Jl. H.R. Rasuna Said Kav C-3 Jakarta 12940

Phone :
+62 21 521 2686
+62 817 001 3303

Email :
info@taxindo.co.id
Copyright © 2025 Taxindo Prime Consulting
Taxindo Prime Consulting
Kalender Pajak
×
Gabung Newsletter