Fokus kebijakan pemerintah kali ini tertuju pada reformasi fiskal dan penguatan stimulus di tengah sinyal positif dari sisi konsumsi. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti penurunan setoran pajak, terutama dari Wajib Pajak besar, yang menjadi dasar perlunya langkah penertiban. Di saat yang sama, potensi ekonomi digital kian menonjol dengan capaian pajak yang signifikan hingga September 2025. Pemerintah juga mengandalkan BLT senilai Rp31,5 triliun untuk menopang pertumbuhan ekonomi kuartal IV, didukung peningkatan kepercayaan konsumen menurut survei Bank Indonesia. Dari sisi moneter, BI menegaskan redenominasi rupiah tidak akan memengaruhi daya beli masyarakat.
Pemerintah memfokuskan upaya pada penertiban dan perluasan basis perpajakan di tengah perlunya dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi. Menkeu Purbaya mengungkap biang kerok setoran pajak jeblok setelah mengunjungi Wajib Pajak (WP) tajir. Pernyataan ini menunjukkan adanya ketidakpatuhan di kalangan WP besar yang menjadi fokus utama penertiban. Selain itu, Pemerintah soroti potensi Ekonomi Digital dan realisasi pajaknya per September 2025. Sorotan ini menegaskan bahwa sektor digital merupakan sumber penerimaan baru yang terus digali oleh negara.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah mengandalkan stimulus fiskal dan sentimen positif konsumen. Stimulus Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp31,5 triliun menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Kuartal IV 2025. Kebijakan ini bertujuan menjaga daya beli masyarakat bawah dan mendorong konsumsi di akhir tahun. Upaya stimulus ini mendapat dukungan dari sentimen positif, di mana Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan keyakinan konsumen RI meningkat tajam pada Oktober 2025. Peningkatan ini mengindikasikan adanya optimisme publik terhadap kondisi ekonomi masa depan.
Di sisi moneter, Bank Indonesia (BI) memberikan kepastian terkait kebijakan strategis. Bank Indonesia (BI) memastikan Redenominasi Rupiah dilakukan tanpa mengurangi daya beli dan nilai Rupiah. Penegasan ini bertujuan menghilangkan kekhawatiran masyarakat terhadap kebijakan moneter besar tersebut.
Fokus Menkeu Purbaya pada WP tajir dan potensi Pajak Digital menunjukkan bahwa pemerintah memprioritaskan peningkatan penerimaan melalui penertiban dan ekstensifikasi basis pajak. Secara makro, Stimulus BLT diharapkan dapat mengimbangi ketidakpastian ekonomi global, terutama karena keyakinan konsumen telah meningkat tajam. Di sisi moneter, penegasan BI mengenai Redenominasi memberikan kepastian bahwa perubahan nominal tidak akan memengaruhi nilai riil uang masyarakat.
Perkembangan terkini mencerminkan strategi carrot and stick pemerintah—menegakkan disiplin pajak secara tegas di satu sisi, sambil menyalurkan stimulus BLT untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi yang ditopang oleh optimisme konsumen. Di saat bersamaan, Bank Indonesia terus memastikan stabilitas moneter melalui penegasan rencana redenominasi rupiah.